Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menargetkan penjualan sepeda motor tahun 2020 sama dengan tahun lalu yakni 6,4 juta unit.

Prolehan penjualan tahun lalu juga naik dibandingkan tahun 2018 yakni 6,38 menjadi 6,48 juta.

Per Maret 2020, penjualan motor turun 3,23 persen dibandingkan dengan Maret 2019.

Penurunan juga dialami pada ekspor Maret yakni 2,88 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama.

Begitu data di Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyebutkan statistik distribusi motor Indonesia.

Sejak virus mengunci aktivitas dan meluluhlantakkan perekonomian global, figur yang kami sebut di awal, merupakan sebuah pencapaian.

Maret, rekam distribusi masih di level 561 ribuan, April, terjun hampir 800 persen hingga hanya ada 123 ribuan unit yang dikirim dari pabrik.

Pergerakkan bulan perbulannya menunjukkan bahwa kebutuhan alat transportasi paling praktis ini kian tumbuh.

Persentase senis skuter matik masih mendominasi di tahun ini.

Jika trennya masih seperti ini, kami optimis AISI bisa menutup catatan distribusi 2020 di figur 4 jutaan.

Itu adalah tahun-tahun awal skuter dengan harga murah meriah dijual ke masyarakat, masa-masa popularitas beralih dari motor bebek ke skutik.

Rata-rata penjualan motor (tak termasuk ekspor) di dekade ini, 2011-2019 adalah 6,8 juta.

Terbaik pada tahun 2011 (8 jutaan unit) dan terburuk pada 2017 (5,8 jutaan unit).

Sah jika kami klaim bahwa prediksi penjualan 4 jutaan di 2020 adalah yang terburuk dalam 10 tahun terakhir.

Seperti pernah kami sebut, pandemi COVID-19 di tahun ini tidak bisa diperkirakan oleh siapapun oleh mereka yang sekarang hidup di era moderen.

Perang dagang Cina dan Amerika Serikat yang diprediksi bakal jadi batu ganjalan industri dan perekonomian Indonesia pun tak pernah terbayang bakal mencipta efek seperti ini.

Jika sesuai prediksi itu, maka penjualan tahun ini hanya 3,2 jutaan.

Jika sebelumnya kanal-kanal situs jejaring online hanya dimanfaatkan untuk mendata potensial konsumen, maka improvisasi lebih advance lagi mulai dilakukan.

Memasukkan model motor yang mereka ingin jajal, dan tentunya data diri.

Yamaha dan Honda, melayani konsumen yang ingin melakukan perbaikkan motornya di rumah.

Servis Kunjung Yamaha (SKY) dan AHASS SIAP, adalah dua produk yang kini digalakkan.

Langkah jemput bola ini untuk menjangkau masyarakat atau calon konsumen yang terbatas untuk berkegiatan di luar rumah akibat pandemi.

Sebuah pendekatan yang mungkin setahun lalu kita nilai sangat amat eksklusif, kini jadi sebuah kebiasaan baru.

Improvisasi metode, hingga menjalankan aneka pendekatan baru yang tak pernah terbayang sebelumnya, adalah langkah untuk survive.

Semoga industri otomotif Indonesia khususnya sepeda motor, berhasil selamat dari pandemi ini.

Data Penjualan Motor